Menetapkan Visi dan Misi

 

Nama  : Diah Rahmadani

NIM    : 202010200114

Kelas   : Manajemen 3/A3

Dosen Pengampu : Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M.

Menetapkan Visi dan Misi

A.    Visi, Misi, dan Strategi

1.      Visi

Menurut Wibisono (2007), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perubahan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau prusahaan. Visi yang efekif antara lain harus memiliki karakteristik seperti:

·         Imagible (dapat dibayangkan).

·         Desirable (menarik).

·         Feasible (realities dan dapat dicapai).

·         Focused (jelas).

·         Flexible (aspiratif dan responsive terhadap perubahan lingkungan).

·         Communicable (mudah dipahami).

Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai:

§  Penyatuan tujuan, arah, dan sasaran prusahaan.

§  Dasar untul pemanfaatan dan alokasi sumbeer daya serta pengendaliannya.

§  Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture).

2.      Misi (mission)

Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist/what we belive we can do). Misi perusahaan merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau maksud perusahaan. Secara umum, misi perusahaan meliputi tentang produk (barang dan jasa) yang diproduksi, teknologi yang digunakan, serta konsumen dan nilai-nilai yang dianggap penting oleh pemilik perusahaan yang haru tetap dipertahankan. Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan olh organisai atau perusahaan adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:

a.       Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan organisasi.

b.      Penyusunan prioritas dan mengfokuskan pada kata-kata yang paling penting.

c.       Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraph yang menggambarkan misi perusahaan.

d.      Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka. 

3.      Strategi (Strategy)

Menurut Pearce dan Robinson (1997) strategi adalah recana main suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan dimana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan untuk apa. Terdapat dua aliran besar yang dapat dijadikan landasan dalam menentukan strategi perusahaan yaitu:

a.       Strategi-strategi utama (grand strategies) merupakan seperangkat alternative strategi perusahaan yang secra umum dijadikan patokan dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh suatu perusahaan.

b.      Strategi-strategi generic (generic strategies) misalnya Porter’s generic strategies.

4.      Hubungan Antara Perumusan Visi dan Strategi Perusahaan

Menurut Davidson (1995), peran leadership dalam mengomunikasikan visi dapat melalui:

a.       Education (menumbuhkan pemahaman terhadap visi).

b.      Authentication (menumbuhkan keyakinan kepada semua pihak bahwa ”kata sesuai dengan perbuatan”).

c.       Motivation (menumbuhkan kemauan dari dalam diri pegawai-self motivated workforce-untuk berperilaku sesuai dengan tujuan perusahaan).

Davidson (1995) menambahkan ada 7 elemen kunci yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi visi (effective communication of vision) antara lain:

a.       Simplicity (visi sebaiknya dituliskan secara sederhana sehingga mudah dikomunikasikan kepada semua orang baik secara internal maupun eksternal perusahaan).

b.      Metaphor, analogy, and example (visi dapat secara sederhana dituliskan kata-kata yang bersifat kiasan, analogi, dan contoh agar visi dapat lebih dikomunikasikan).

c.       Multiple forum (mengkomunikasikan visi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dapat melalui rapa besar, memo, surat kabar, poster, dan pembicaraan informal lainnya).

d.      Repetition (visi akan dapat meresap dan dipahami secara mendalam biasanya setelah para pegawai mendengar visi tersebut berkali-kali).

e.       Leadership by example (mengkomusikasikan visi akan lebih efektif jika dilakukan dengan adanya kesamaan antara perkataan dan perilaku atasan).

f.        Explanation of seeming inconsistencies (jika ternyata terdapat inkonsistensi seperti pada butir 5, maka manajemen harus segera memberikan penjelasan kepada seluruh pegawai secara sederhana dan jujur untuk menghindari berkurangnya kepercayaan pegawai pada manajemen).

g.      Give and take (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif apabila penyampaiannya dilakukan dua arah).

B.     Sasaran dan Komponen Misi

Keberadaan suatu misi yang ditetapkan akan memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan itu sendiri yang sesuai dengan sasaran-sasaran yang ingin dicapai dari keberadaan misi itu sendiri. Hal ini didasarkan pada suatu pemahaman bahwa misi itu merupakan alasan mengapa organisasi atau perusahaan itu ada. Terdapat beberapa sasaran dari ditetapkannya misi oleh sebuah perusahaan, yaitu:

·         Misi dapat memusatkan usaha organisasi ke arah tujuan yang diingingkan.

·         Tersedianya dasar bagi pengalokasian sumber daya dan dana serta motivasi.

·         Mempermudah penerjemah sasaran dan tujuan ke dalam suatu struktur kerja yang mencakup penetapan tugas kepada elemen-elemen yang bertanggung jawab dalam organisasi.

·         Menetapkan standar kinerja bagi organisasi.

·         Menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam organisasi.

Disamping komponen utama, misi juga mengandung beberapa komponen tambahan lainnya, antara lain:

§  Filosofi perusahaan.

§  Citra perusahaan.

§  Konsep diri perusahaan.

§  Tujuan perusahaan.

C.    Pertimbangan Dalam Perumusan Misi

Secara umum, pihak yang harus diperhatikan dalam perumusan misi dapat dikeompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok atau pihak dalam dan pihak luar perusahaan. manajer dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini untuk memprioritaskan kepentingan-kepentingan dalam suatu perumusan misi perusahaan:

1.               1. Mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan.

2.               2.  Pemahaman tuntutan masing-masing pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

3.           3.  Rekonsiliasi tuntutan-tuntutan dan penetapan priorotas atas mereka.

4.              4.   Koordiansi tuntutan-tuntutan tersebut dengan elemen-elemen dari misis perusahaan.

D.    Proses Perumusan Misi

Perubahan lingkungan yang begitu cepat memungkinkan adanya peluang unuk merubah misi yang telah dirumuskan. Secara sederhana, proses perumusan misi akan mengikuti lima langkah utama yakni:

·         Tahapan perencanaan usaha oleh pemilik.

·         Tahap mengkomunikasi dengan pihak berkepentingan.

·         Rekonsiliasi berbagai kepentingan.

·         Mengkoordinasikan berbagai kepentingan yang diakomodir.

·         Mengkomunikasikan misi dengan pihak eksternal dan internal.

E.     Alasan Perubahan Misi

Misi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat saja berubah dengan berbagai alasan. Salah sata alasan umum berubahnya misi adalah adanya perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa alasan dari perubahan misi:

1.              1.   Adanya dorongan dari pihak manajemen.

2.              2.  Kondisi krisis yang dihadapi perusahaan.

3.              3.   Permintaan dari puhak yang membentuk perusahaan.

4.              4.  Perubahan daur hidup perusahaan.

Daftar Pustaka

Amirullah. 2015. Manajemen strategi; Teori-Konsep-Kinerja. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliansi Strategis

Analisis lingkungan eksternal

Tata Kelola Korporat