Aliansi Strategis

Nama: Diah Rahmadani

NIM: 202010200114

Kelas: Manajemen 3/A3

Dosen Pengampu: Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M

Aliansi Strategis

• Pengertian Aliansi Strategis

Pengertian Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untukmencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritistertentu yang dibutuhkan masing!masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung namun memiliki kesamaan produkatau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumber daya seperti produk  saluran distribusi kapabilitas manifaktur pendanaan projek pengetahuan keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi. Dengan  aliansi perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer teknologi risiko dan pendanaan. Aliansi strategis terkait pula dengankonsep seperti koalisi internasional jaringan strategis joint venture.

• Keuntungan Aliansi Strategis

Dalam era ekonomi dewasa ini, aliansi strategis memungkinkan korporasi meningkatkan keunggulan bersaing bisnisnya melalui akses kepada sumber dan apartner atau rekanan. Akses ini dapat mencakup pasar teknologi kapital dan sumber daya manusia. Pembentukan team dengan korporasi lain akan menambahkan sumber daya dan kapabilitas yang saling melengkapi (komplementer) sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan memperluas secara lebih cepat dan efsien. Khususnya pada korporasi yang tumbuh dengan pesat relatif akan berat untuk memperluas sumber daya teknis dan operasional. Dalam proses korporasi membutuhkan penghematan waktu dan peningkatan produktifitas dengan tanpa mengembangkan secara indifidual, hal ini agar korporasi dapat tetapfokus pada inovasi dan bisnis inti organisasi. Korporasi yang tumbuh pesat dipastikan harus melakukan aliansi strategis untuk memperoleh benefit dari saluran distribusi pemasaran reputasi merek dari para pemain bisnis yang lebih baik. Dengan melakukan aliansi strategis beberapa keuntungan adalah memungkinkan partner untuk konsentrasi pada akti&itas terbaik yang sesuaidengan kapabilitasnya, pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar, memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup. 

Penggunaan Aliansi Strategis Aliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk: 

1. Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau peningkatan pengetahuan.

2. Meningkatkan akses pada teknologi baru. 

3. Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaing

4. Memasuki  pasar baru 

5. Mengurangi waktu siklus produk/ memperbaiki usaha!usaha riset dan pengembangan

6. Memperbaiki kualitas

• Perencanaan Aliansi yang berhasil

Sebelum korporasi melakukan aliansi strategi dengan rakanan secara internal korporasi harus melakukan beberapa persiapan hal ini dilakukan agar aliansi yang dijalankan berhasil sukses. Pemikiran yang mendalam tentang struktur dan rincian bagaimana aliansi akan dikelola perlu mempertimbangkan hal berikut dalam perencanaan proses aliansi. Korporasi terlebih dahulu mendefinisikan outcome yang diharapkan melalui hubungan aliansi strategis selain juga menentukan elemen-elemen apa saja yang dapat disediakan oleh masing-masing pihak dan keuntungan yang akan diperoleh. K'orporasi juga perlu terlebih dahulu melakukan proteksi atas berbagai hak kekayaan intelektual melalui beberapa kesepakatan dan perjanjian legal agar tidak terjadi proses transer pengetahuan yang merugikan. Korporasi juga harus sejak awal menentukan pada layanan atau produk apa yang akan dijalankan. Untuk keberhasilan pengoperasian layanan ataupun produk,  perlu mengkaji sejauh mana terdapat kompatibilitas budaya perusahaan agar terciptas tingkat kepercayaan yang baik. Setelah beberapa kajian tersebut dilakukan, sesungguhnya proses pembentukan aliansi strategis adalah melalui tahapan berikut:

1. Pengembangan Strategi. Pada tahap ini akan dilakukan kajian tentang kelayakan aliansi, sasaran dan rasionalisasi, pemilihan fokus isu yang utama dan menantang, pengembangan sumberdaya strategi untuk mendukung produksi, teknologi, dan sumber daya manusia. Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian sasaran dengan strategi keseluruhan perusahaan korporasi.

2. Penilaian Rekanan. Pada tahap ini dilakukan analisis potensi rekan yangn akan dilibatkan, baik kekuatan maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk mengakomodasi semua gaya manajemen rekanan, menyiapkan kriteria pemilihan rekanan, memahami motifasi rekanan dalam membangun aliansi dan memperjelas kapabilitas sumber daya yang mungkin akan dikeluarkan oleh rekanan. 

3. Negosiasi kontrak. Tahap ini mencakup penentuan apakah semua pihak memiliki sasaran uang realistik pembentukan team negosiasi, pendefinisian kontribusi masing-masing pihak dan pengakuan atas proteksi informasi penting  pasal-pasal terkait pemutusan hubungan hukuman penalti untuk kinerja yang buruk, dan prosedur yang jelas dan dapat dipahami dalam interaksi. 

4. Operasionalisasi Aliansi. Operasionalisasi aliansi mencakup penegasan komitmen manajemen senior masing-masing pihak, penentuan sumber daya yang digunakan untuk aliansi  dan menyesuaian anggaran dan sumberdaya dengan prioritas strategis, penegasan kinerja dan hasil dari aktifitas aliansi. 

5. Pemutusan Aliansi. Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati. Pada umumnya ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika partner melakukan perubahan prioritas strategis, atau melaukan realokasi sumberdaya ketempat yang berbeda

 • Tipe Aliansi Strategis

Ada empat tipe aliansi strategi yaitu 

1. Joint venture equity, strategic alliance nonequity strategic alliance dan global strategic alliances joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumberdaya dan akapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing. 

2. Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk bersama namun mengkombinasikan semua sumberdaya dan kapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.

3. Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumberdaya dan kapabilitas unik untuk mengembangkan keunggulan bersaing. 

4. Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua ataulebih perusahaan lintas negara dan lintas. Terkadang alinasi ini dibentuk antara korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing.

• Keuntungan Aliansi Strategis

Keuntungan  aliansi strategis antara lain: 

1. Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktifitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasnya.

2. Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar.

3. Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.

Penggunaan Aliansi Strategis

Aliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk: 

1. Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan. 

2. Meningkatkan akses pada teknologi baru

3. Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaing memasuki pasar baru.

4. Mengurangi waktu siklus produk.

5.  Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan. 

6. Memperbaiki kualitas.

• Proses pembentukan aliansi strategis dapat melalui tahapan berikut:

1 .Pengembangan Strategi.

2. Penilaian Rekanan.

3. Negosiasi kontrak. 

4. Operasionalisasi Aliansi.

5. Pemutusan Aliansi

• Strategi Aliansi Tingkat bisnis

1. Aliansi komplementer. Dirancang untuk mengambil keunggulan dari peluang-peluang pasar dengan mengkombinasikan aktifitas dari perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra dengan cara-cara yang saling melengkapi untuk menciptakan nilai baru.

2. Strategi Pengurangan Persaingan. Dalam banakna persaingan$ banakperusahaan berusaha untuk menghindar dari persaingan ang merusak atauberlebihan" Salah satuna adalah dengan kolusi implisit atau toleransi mutual.

3.  Strategi Tanggapan Persaingan" Perusahaan menggabungkan kekuatan untukmerespon tindakan stratejik pesaing lain.

4. Strategi Pengurangan ketidakpastian. Aliansi strategis juga digunakan untukmempertahankan diri dari risiko dan ketidakpastian khususna dalam pasar!pasarsiklus cepat. 

• Strategi Aliansi Tingkat Perusahaan

Dirancang untuk memfasilitasi difersifikasi pasar dan atau produk

1. Aliansi Strategis diversifikasi. Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas ke produk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atau akuisisi.

2. Aliansi Strategis Sinergistik. Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua atau lebih perusahaan.

3. Waralaba. Merupakan salah satu alternatif dalam difersifikasi yang merupakan strategi kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.

• Strategi Aliansi Internasional

Alasan menggunakan aliansi internasional:

1. Perusahaan multinasional memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan yang handal beroperasi secara domestik saja.

2. Peluang-peluang untuk tumbuh melalui akuisisi atau aliansi terbatas dalam negara asal perusahaan tersebut.

3. Kebijakan pemerintah. Membantu sebuah perusahaan yang mentransformasi dirinya sendiri dalam kondisi-kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat.

• Strategi Aliansi jaringan kerja 

Jenis strategi jaringan kerja antara lain: 

1. Jaringan Aliansi Stabil. Memiliki siklus pasar dan permintaan yang mudah diprediksi.

2. Jaringan Aliansi dinamis. Basis dalam penggunaan strategi jaringan dalam industri dimana inovasi teknologi cepat diperkenalkan secara berkala.

3. Jaringan Aliansi Internal. Dibentuk dalam sebuah perusahaan yang memfasilitasi koordinasi produk dan keragaman global.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis lingkungan eksternal

Tata Kelola Korporat