Analisis lingkungan eksternal
Nama : Diah Rahmadani
NIM : 202010200114
Kelas : Manajemen 3 / A3
Dosen
pengampu: Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M.
Analisis
Lingkungan Eksternal
A. Pengertian Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan
eksternal adalah pemindaian terhadap lingkungan operasi eksternal perusahaan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman strategis dalam
lingkungan operasi perusahaan yang potensial mempengaruhi perusahaan. Berikut
pengertian analisis lingkungan eksternal menurut beberapa ahli.
Jauch dan Glueck
(1999:87) analisis lingkungan adalah analisis untuk menentukan peluang dan
ancaman yang mempunyai arti penting bagi perusahaan bagi perusahaan di masa
yang akan datang yang juga meliputi upaya penentuan kekuatan dan kelemahan
perusahaan pada waktu sekarang atau yang mungkin berkembang.
Certo (1990:130) analisis
lingkungan adalah proses pengamatan terhadap organisasi untuk mengidentifikasi
ancaman dan peluang saat ini dan masa yang akan datang, yang mempengaruhi
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Dalam melakukan analisis
lingkungan eksternal, perusahaan menggali dan mengidentifikasi semua peluang (opportunity)
yang berkembang dan menjadi tren
pada saat itu serta mengindentifikasi ancaman (threat) dari para pesaing
dan calon pesaing serta faktor eksternal lainnya.
B. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
Ada banyak faktor lingkungan ekternal yang
mempengaruhi pemilihan dan arah tindakan suatu organisasi, struktur, dan
organisasi, dan proses tindakannya. Pieter (1980) mengemukakan bahwa lingkungan
usaha di bagi menjadi dua kategori, yaitu: lingkungan eksternal dan lingkungan
internal. Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua kategori yaitu: lingkungan
jauh dan lingkungan industri. Lingkungan jauh meliputi faktor politik, ekonomi,
sosial, dan teknologi. Lingkungan industri meliputi aspek-aspek yang terdapat dalam
konsep strategi bersaing (competitive strategy) yang meliputi aspek
hambatan masuk, aspek daya pemasok, aspek daya tawar pembeli, aspek
ketersediaan barang substitusi dan aspek persaingan dalam industri. Lingkungan
internal perusahaan meliputi aspek keuangan, SDM, pemasaran, operasional, dan
aspek manajemen.
Lingkungan
eksternal suatu perusahaan memiliki dua komponen utama, yaitu lingkungan umum (general
environment) dan lingkungan industri (industrial environment). Sehingga
komponen lingkungan perusahaan dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga bagian,
yaitu lingkungan umum, lingkungan industri, dan lingkungan internal.
C. Komponen lingkungan umum
Lingkungan umum terjadi
dari segmen-segmen eksternal beserta elemen masing-masing dengan dampak yang
berbeda-beda, segmen-segmen ini mempengaruhi masing-masing dan perusahaan di
dalamnya.
1.
Segmen demografi
berhubungan
dengan besarnya populasi di wilayah industri, struktur usia, distribusi
geografi, komposisi etnis, distribusi pendapatan. Pada umumnya, karakteristik
demografis di negara sedang berkembang sedikit berbeda dengan karakteristik
demografis di negara maju. Oleh karena itu, pemimpin perusahaan dan manajer
perusahaan yang beroperasi di negara berkembang tidak bisa mengabaikan adanya
peluang dan ancaman bisnis yang ditimbulkan oleh segmen demografi.
2.
Segmen ekonomi
Lingkungan
ekonomi merupakan arah dan ciri dari perekonomian dimana suatu perusahaan
bersaing dan akan bersaing. Lingkungan ekonomi suatu negara jelas akan
mempengaruhi kinerja perusahaan industri. Terdapat sejumlah faktor-faktor dalam
lingkungan ekonomi. Namun, pada prinsipnya kekuatan yang sangat besar
mempengaruhi daya beli dan pola pembelian konsumen itu meliputi: pertumbuhan
ekonomi, tingkat pendapatan perkapita, dan inflasi. Masing-masing negara
memiliki perbedaan dalam ketiga faktor tersebut. Oleh, karena itu pemasar harus
jeli dalam melihat kecenderungan-kecenderungan lingkungan ekonomi dimana mereka
bersaing.
3.
Segmen politik
Keputusan
strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan
politik. Lingkungan politik terdiri dari undang-undang, kebijakan pemerintah,
dan tekanan dari lembaga-lembaga (LSM) yang mempengaruhi dan membatasi berbagai
organisasi individu dalam suatu masyarakat. Arah dan stabilitas faktor-faktor
politik merupakan pertimbangan penting para manajer dalam merumuskan strategi
perusahaan. Ketidakstabilan politik menimbulkan ketidakpastian usaha, dan ini
merupakan situasi yang paling tidak disukai oleh para pengusaha atau investor.
Akibatnya, diperlukan pemikiran yang matang dan ekstra hati-hati untuk memasuki
pasar. Keputusan politik kadang-kadang tidak transparan dan hal ini akan
menjadi penghambat bagi setiap pengusaha untuk menetapkan strategi-strategi
bersaing.
4.
Segmen sosial dan budaya
Segmen
sosial dan budaya berhubungan dengan perilaku sosial dan nilai budaya dari
masyarakat yang berbeda-beda. Faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi suatu
perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang
di lingkungan eksternal perusahaan yang berkembang dari pengaruh kultur,
ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Perusahaan yang cepat
mengantisipasi atau bereaksi secara tepat terhadap perubahan sosial, mereka
akan mampu menawarkan produk dan jasa secara praktis, alat rumah tangga yang
praktis, dll. Menterjemahkan perusahaan sosial ke dalam ramalan mengenai dampaknya
terhadap bisnis merupakan proses yang suksar. Namun, demikian, perkiraan dampak
dari perubahan geografis dalam populasi dan perubahan nilai-nilai kerja,
standar etika, dan orientasi keagamaan dapat membantu perubahan dalam usahanya
untuk tetap berjaya.
5.
Segmen hukum
Lemahnya
pranata hukum menimbulkan ketidakjelasan dan ketidakpastian usaha. Akan tetapi
di saat yang sama, lemahnya hukum juga membuka peluang bagi pengusaha untuk
menerapkan semua jenis strategi bisnis tanpa perlu mengindahkan etika bisnis.
Maka dengan lemahnya pranata hukum ekonomi justru akan memberikan efek yang
merugikan di satu sisi dan menguntungkan di sisi lain.
6.
Segmen teknologi
Perubahan
teknologi adalah salah satu forces penting yang mempengaruhi kinerja dan posisi
daya saing perusahaan. Karena sekarang perusahaan berkompetisi tidak hanya di
pasar lokal namun juga global maka diakui ada kebutuhan terhadap peningkatan
peran teknologi untuk determinasi sukses persaingan bidang pemasaran. Sebagai
respon terhadap pengakuan tersebut dan agar dapat bersaing di pasar global,
banyak perusahaan termasuk perusahaan tekstil dan garmen telah menggunakan
teknologi terkini (advanced technology) untuk teknologi proses maupun produk.
D. Dimensi Peluang dan Ancaman Eksternal
Analisis lingkungan
eksternal adalah aktivitas analisis tentang dimensi peluang (Opportunity-O) dengan ancaman (Threats-T). Opportunities (peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang
positif, yang dapat dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya. Threats (ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu mnghambat
pergerakan organisasi. Analisis lingkungan peluang dan ancaman dilakukan dengan
kemampuan penilaian. Analisis lingkungan merupakan hal penting dalam rencana
pemasaran (bisnis) karena lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan relative dari organisasi dan pesaing. Porter (1990) menyarankan bahwa
peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan memeriksa lima karakteristik:
1. Tingkat
persaingan antara pesaing
2. Kemudahan
competitor bisa memasuki pasar
3. Kekuatan
pemasok
4. Kekuatan
pelanggan
5. Ketersediaan
barang pengganti
F. Matrik Analisis Lingkungan Eksternal
Sebelum membuat matrik
strategi eksternal, pembuat strategi perlu mengetahui terlebih dahulu
faktor-faktor strategi eksternal yang dihadapi perusahaan. Berikut ini adalah
cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS).
1. Identifikasi
antara 5-10 macam peluang dan ancaman yang telah dianalisa. Kemudian dikelompokkan
dalam kolom 1.
2. Beri
bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor tersebut kemungkianan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategi.
3. Hitung
rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai
dari 4 (outstanding) sampai dengan 1
(poor) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahan yang bersangkutan. Pemberian nilai ranting
untuk faktor peluang bersifat posotif (peluang semakin besar diberi ranting +4,
tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian niali rating ancaman
adalah kebalikannya. Misalnya jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya
adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit rantingnya 4.
4. Kalikan
bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor nilainya bervariasi mulai dari
4,0 (outstanding) sampai dengan 0,1 (poor).
5. Gunakan
kolom 5 untuk memberikan komentar atau cacatan mengapa faktor-faktor tertentu
dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan
skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi
perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya. Total skor ini
dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya
dalam kelompok industri yang sama.
Matrik Faktor Strategi
Eksternal
Komponen lingkungan
eksternal |
Bobot |
Rating |
Bobot X Rating |
Komentar |
Peluang: |
|
|
|
|
§ Kerja sama
ekonomi |
0,20 |
4 |
0,80 |
Akuisisi |
§ Perubahan demografi |
0,15 |
4 |
0,60 |
Kualitas |
§ Wanita dalam
angkatan kerja |
0,15 |
4 |
0,60 |
Inovasi produk |
§ Teknologi komunikasi
baru |
0,20 |
3 |
0,60 |
Pelayanan |
§ Surplus anggaran |
0,10 |
3 |
0,30 |
Strategi harga |
Ancaman: |
|
|
|
|
§ Peraturan pemerintah |
0,02 |
2 |
0,04 |
Antisipasi |
§ Meningkatnya persaingan |
0,05 |
2 |
0,10 |
Antisipasi |
§ Munculnya teknologi
baru |
0,05 |
2 |
0,10 |
Tantangan baru |
§ Tingkat inflasi |
0,05 |
1 |
0,05 |
Penyusunan |
§ Inovasi produk |
0.03 |
1 |
0.03 |
Difersikasi |
|
|
|
|
|
Total |
1,00 |
|
3,17 |
|
Komentar
Posting Komentar