Manajemen Strategi Dalam Tindakan

 

Nama: Diah Rahmadani

NIM: 202010200114

Kelas: Manajemen 3/A3

Dosen Pengampu : Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M.

Manajemen Strategi Dalam Tindakan

A.    TUJUAN JANGKA PANJANG

Tujuan-tujuan jangka panjang (long-term objective) merepresentasikan hasil-hasil yang diharapkan dari pelaksanaan dari pelaksanaan strategi tertentu. Tujuan pada umumnya dinyatakan dalam pengertian-pengertian seperti pertumbuhan asset, pertembuhan penjualan, profitabilitas, pangsa pasar, tingkat dan hakikat disertifikasi, tingkat dan hakiat integrasi vertical, laba per saham dan tanggung jawab social. Tujual semacam itu mengarahkan kemungkinan sinergi, membantu dalam evaluasi, menetapkan prioritas, mengurangi ketidakpastian, meminimakan konflik, merangsang kerja, dan membantu baik dalam alokasi sumber daya maupun rancangan pekerjaan.

B.     Tujuan Keuangan Dan Tujuan Strategis

Tujuan keuangan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba, dividen yang lebih tinggi, margin laba yang lebih besar, laba per saham yang lebih tinggi, harga saham yang meningkat,  pengembalian atas investasi (ROI) yang lebih besar, laba persaham yang lebih tinggi, harga saham yang meningkat, arus kas yang membaik, dan seterusnya. Sementara tujuan strategis mencakup hal-hal seperti pasar yang lebih besar, waktu pengiriman yang lebih cepat dibandingkan pesaing, biaya yang dibandingkan pesaing, memperoleh sertifikasi ISO 14001, menjadi pemimpin teknologi, secara kkonsisten menghasilkan produk yang baru atau lebih baik mendahului pesaing.

C.  Jenis-jenis Strategi

 

Integrasi kedepan: Memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau     ritailer.

Integrasi kebelakang: Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.

Integrasi horizontal: Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing.

Penetrasi pasar: Mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa saat ini dipasar yang ada sekarang melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik.

Pengembangan pasar: Memperkenalkan produk atau jasa saat ini kewilayah geografis baru.

Pengembangan produk: Mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru.

Diversifikasi terkait: Menambahkan produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan.

Diversifikasi tak terkait: Menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan.

Penciutan: Pengelompokkan ulang (regrouping) melalui pengurangan biaya.

D.    Sarana-sarana untuk mencapai strategi

1.   Usaha Patungan atau Kemitraan

Usaha patungan (joint venture) adalah strategi popular yang dijalankan manakala 2 atau lebih perusahaan membentuk sebuah persekutuan atau  perkongsian sementara untuk menindaklanjuti peluang tertentu.Jenis hubungan kerja sama (cooperative arrangements) yang lain meliputi kemitraan penelitian dan pengembangan,kesepakatan lintas distribusi,kesepakatan lintas lisensi,kesepakatan lintas manufaktur dan konsorsium penawaran bersama. Walaupun usaha patungan dan kemitraan  lebi8h disukai dari pada merger sebagai sarana untuk mencapai strategi, tentu saja cara ini tidak selalu berhasil. Kabar baiknya adalah bahwa resiko usaha patungan dan kemitraan tidak sebesar merger bagi perusahaan, tetapi kabar buruknya adalah bahwa banyak aliansi yang gagal.

  1. Merger/ Akuisisi

Merger terjadi manakala dua organisasi yang berukuran kurang lebih sama bersatu untuk membangun satu unit usaha. Akuisisi terjadi ketika sebuah organisasi yang besar membeli atau mengakuisisi suatu perusahaan yang lebih kecil atau sebaliknya. Ketika merger atau akuisisi tidak diinginkan oleh kedua belah pihak, maka dapat disebut pengambilalihan (take over) atau pengambilalihan secara paksa atau sepihak (Hostile Takeover). Sebaliknya jika diinginkan oleh kedua pihak, akuisisi diistilahkan sebagai merger yang bersahabat (friendly merger). Namun demikian,  adapula banyak daya penggerak yang kuat yang membuat perusahaan-perusahaan yang dulunya rival berat untuk melakukan merger sesungguhnya.

  1. Akuisisi ekuitas swasta

Proliverasi (perkembangbiakan) kesepakatan akuisisi oleh perusahaan ekuitas swasta telah mendorong para pemimpin serikat pekerja diseluruh dunia melobi pemerintah untuk menetapkan larangan atas aktivitas ini, karena kesepakatan semacam ini menekan daya tawar para anggotanya dan juga mendorong perbedaan pendapat yang melebar antara eksekutif perusahaan dan pekerja, terlepas dari pertumbuhan laba dan produktivitas.

Pengambilalihyan dengan utang (leveraged buy out atau LBO) terjadi manakala saham sebuah perusahaan dibeli (karena itu dinamakan buy out atau beli kendali) oleh manajemen perusahaan dan investor swasta lain dengan menggunakan dana pinjaman karena itu dinamakan leveraged utang. LBO digunakan adalah keputusan manajemen senior bahwa divisi tertentu tidak sejalan dengan strategi keseluruhan perusahaan atau harus dijual untuk mengumpulkan kas atau adanya tawaran dengan harga yang menarik.

  1. Keuntungan-keuntungan pelaku utama

Keuntungan-keuntungan para pelaku pertama mengacu pada manfaat yang mungkin diraih sebuah perusahaan dengan masuk ke pasar baru atau mengembangkan suatu produ8k atau jasa baru sebelum perusahaan pesaing melakukannya. Menjadi pelaku pertama sangat bagus ketika hal semacam itu:

Ø  Membanguin citra dan reputasi perusahaan dengan pembeli

Ø  Menghasilkan keunggulan biaya atas pesaing dalam hal teknologi baru, komponen baru, saluran distribusi baru, dan seterusnya

Ø  Menciptakan konsumen yang benar-benar loyal

Ø  Menyebabkan peniruan atau  duplikasi oleh pesaing sulit atau tidak dimungkinkan.

Namun demikian terdapat resiko yang terkait dengan menjadi pelaku pertama, seperti munculanya berbagai persoalan dan biaya yang tak terduga dan tak terantisipasi karena menjadi perusahaan pertama yang menjalankan bisnis dipasar yang baru.

  1. Pengalihkontrakan

Alih kontrak proses bisnis ( Bussiness process outsourcing-BPO) adalah bisnis baru yang berkembang dengan pesat yang melibatkan suatu perusahaan untuk mengambil alih operasi-operasi fungsional, seperti sumberdaya manusia, system informasi, penggajian, akuntansi, layanan konsumen, dan bahkan pemasaran dari perusahaan lain. Banyak perusahaan memilih untuk mengalihkontrakkan berbagai operasi fungsional mereka karena beberapa alasan:

  • Lebih murah.
  • Memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada bisnis intinya.
  • Memampukan perusahaan untuk menyediakan layanan yang lebih baik.

Keuntungan-keuntungan lain dari system pengalihkontrakan perusahaan meliputi bahwa strategi tersebut :

  • Memungkinkan perusahaan untuk menyejajarkan diri dengan pemasok terbaik didunia yang berfokus pada tugas khusus
  • Memberi perusahyaan fleksibilitas sekiranya kebutuhan konsumen secara tak terduga berubah
  • Memungkinkan perusahaan berfokus pada aktivitas-aktivitas rantai nilai internal lain yang penting untuk mempertahankan keunggullan kompetitif

BPO adalah sarana untuk mencapai strategi yang serupa dengan kemitraan dan usaha patungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliansi Strategis

Analisis lingkungan eksternal

Tata Kelola Korporat