konsep Dasar Manajemen Strategi

Nama: Diah Rahmadani

NIM: 202010200114

Kelas: Manajemen 3 / A3 

Mata kuliah: Manajemen Strategi

Dosen pengampu: Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M.

   Konsep Dasar Manajemen Strategi

Pengertian manajemen strategi

Manajemen strategi merupakan ilmu dalam membuat (formulating), menerapkan, dan mengevalusi keputusan-keputusan strategi antar fungsi-fungsi manajemen yang memungkinkan sebuah organisasi mempunyai tujuan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana organisasi itu berada. Berikut pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli:

Menurut Pearce dan Robinson (1997:20) menjelaskan bahwa manajemen strategi didefinisikan sebabai sekumpulan kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implemestasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Juach dan Glueck (1997:20) mengatakan bahwa: “Manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengaruh pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran-sasaran perusahaan”. 

Manajemen strategi dan keunggulan bersaing

Perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya ditengah persaingan ketat akan memilih dan menerapkan strategi yang sesuai dengan karakter perusahaan dan kondisi lingkungannya. Perusahaan yang tepat dalam memilih strategi akan mampu mengungguli persaingannya dalam perolehan dan pertumbuhan laba serta mampu bertahan dalam siklus kehidupan bisnis dalam jangka panjang. 

Ada tiga syarat sebuah perusahaan bisa dikatakan memiliki keunggulan kompetitif, yaitu:

1. Memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh pesaing

Keunikan atau keistimewaan merupakan jaminan bagi keunggulan suatu perusahaan. Keunikan dapat dicapai dengan memfokuskan pada aspek-aspek penting seperti pelayanan, desain produk, sistem pembayaran, dan hal-hal yang dipandang konsumen berbeda dengan lainnya.

2. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari perusahaan lain

Keunikan saja tidak cukup, karena hal tersebut sangat mudah ditiru oleh pesaing yang ada terutama yang memiliki modal yang banyak. Sebuah perusahaan juga harus melakukannya dengan lebih baik, misalnya dengan memberikan nilai tambah (value added) bagi pelanggan.

3. Mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh pesaing

Dibandingkan dengan pesaing, perusahaan menetapkan diri pada posisi terkuat dengan segala kemampuan yang ada sehingga apabila perusahaan pesaing ingin melakukan hal yang sama mereka terbatasi oleh bebagai kendala, misalnya daya dukung financial atau sumber daya lainnya.

Hierarki strategik

Hierarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasnya terdiri dari tiga jenjang hierarki. Pada puncak hierarki terletak pada tingkat korporasi (perusahaan) yaitu: suatu urusan yang merupakan sebuah kumpulan bisnis yang secara relative independen, yang kadang-kadang disebut sebagai Unit Bisnis Strategi atau Strategic Business Unit (SBU). Strategi korporasi pada dasarnya berkaitan dengan logika dan rasionalitas yang terdapat pada korporasi. Yang termasuk dalam tingkat korporasi ini adalah dewan direksi (board of directors) dan eksekutif kepala (chief executive) serta pejabat administrasi (aministrasi offer).

Pada bagian tengah hierarki, pengambilan keputusan terletak tingkat bisnis atau strategi kompetitif atau juga dikenal sebagi strategi SBU, secara esensial berhubungan dengan persaingan produk dan jasa di pasar. Para manajer yang terdapat di dalamnya biasanya disebut manjer bisnis dan korporasi. Mereka menterjemahkan rumusan arah dan kegiatan yang dihasilkan pada tingkat korporasi ke dalam sasaran dan strategi yang kongkrit untuk masing-masing divisi usaha. Ada tiga pertanyaan mendasar yang harus ditunjukan pada tingkat strategi ini:

Dimana seharusnya kita bersaing? (pasar yang mana, dan segmen mana dalam pasar-pasar tersebut yang difokuskan)

Produk apa yang harus disaingkan?

Bagaimana mendaptkan keunggulan kompetitif yang berdaya tahan dipasar yang telah dipilih?

Apabila tim manajemen dari suatu perusahaan tidak memiliki jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut maka medan bisnisnya tidak memiliki strategi kompetitif yang jelas, dipikirkan secara matang, dan dimengerti.

Pada bagian bawah hierarki pengambilan keputrusan strategi terletak tingkat fungsional. Srtrategi fungsional berkaitan dengan interpretasi peran dari fungsi atau departemen dalm menerapkan strategi kompetitif. Dalam hal ini strategi fungsional diarahkan oleh strategi kompetitif atau bisnis. Jadi, setiap strategi kompetitif dapat diterjemahkan menjadi strategi pemasaran, strategi finansial, strategi sumber daya manusia, dan seterusnya yang sama dan sebangun pada tingkat fungsional. Umumnya, manajer yang ada didalamnya biasa disebut sebagai manejer produk.

Pengambilan keputusan strategik

Pengambilan keputusan (dicision making) merupakan salah satu proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi. Karena pada hakekatnya pelaksanaan dari kegiatan manajemen strategi lainnya dilatar belakangi oleh adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian secara hierarkis dibuat oleh lini-lini manajemen ditingkat staf-staf yang dibutuhkan. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan- kepentingan tertentu dengan menetapkann suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. 

Pada umumnya terdapat tiga cara pendekatan yang digunakan dalam pengambilan keputusan guna membuat strategi:

1. Pengambilan keputusan rasional analitis: yaitu pengambilan keputusan oleh manajer dengan mempertimbangkan segala kemungkinan-kemungkinan atau alternatif maupun akibatnya dengan memperhatikan skala pilihan yang pasti, dan memilih alternatif yang memberikan hasil yang optimal.

2. Pengambilan keputusan yang intuitif emosional: yaitu pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman, kebiasaan, perasaan yang mendalam, pemikiran yang relatif dari naluri, dengan menggunakan proses jiwa dibawah sadar 

3. Pengambilan keputusan politis-perilaku: yaitu pengambilan keputusan yang menggunakan tekanan dari orang lain dan terpengaruh oleh keputusan mereka. Keputusan ini sering kali mengabaikan faktor objektivitas dan kelayakan dari suatu masalah.

Untuk pengambilan keputusan yang baru, terdapat tiga macam teknik yaitu:

a. Teknik dialektis, proses untuk menyelediki data secara rasional berdasarkan anggapan yang mungkin dipegang oleh berbagai unsur (internal maupun eksternal) yang penting bagi organisasi.

b. Teknik saaty, yaitu teknik yang menghendaki ditegakkannya hierarki, sistem yang dijelaskan, kemudian meneliti serangkai sasaran, sarana, dan perkiraan dalam hierarki tersebut.

3. Menggunakan diagram pengaruh, kemudian digambarkan saling berhubungan antara berbagai faktor.

Proses manajemen strategik 

Manajemen strategik merupakan suatu proses atau tahapan. Proses ini dimaksudkan untuk memadukan antara misi dan tujuan yang dihubungkan dengan lingkungan internal dan eksternal, kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang perusahaan untuk memilih strategi yang tepat dan menentukan tercapainya strategi yang diinginkan. Pearce dan Robinson (1997:34) disebabkan tentang model manajemen strategi yang  terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut: 

1. Menetapkan misi organisasi

2. Pengembangan profil organisasi

3. Analisis lingkungan eksternal organisasi

4. Menganalisis dan menentukan pilihan strategi

5.Menentukan sasaran jangka panjang

6. Menetapkan strategi umum

7. Menetapkan sasaran umum

8. Menentukan strategi fungsional

9. Menetapkan kebijakan

10. Melembagakan strategi

11. Pengendalian dan evaluasi

Tahapan atau proses manajemen strategi yang dikemukakan oleh hit et al.,  dimana proses manajemen strategi mengikuti tahap berikut:

1. Analisis lingkungan

Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan adalah untuk mengindentifikasi peluang (opportunity) yang harus segera mendapat perhatian serius dan pada saat yang sama perusahaan menentukan beberapa kendala ancaman (threats) yang perlu di antisipasi. Analisis lingkungan perusahaan terdiri dari 2 komponen pokok, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Jenis lingkungan eksternal perusahaan meli…

2. Misi dan tujuan perusahaan

Suatu organisasi yang besar maupun kecil pasti memiliki misi. Misi adalah suatu tujuan unik yang membedakan dari perusahaan lain yang sejenis dan mengindentifikasi cakupan operasinya.  Misi biasanya menguraikan hal-hal yang seperti karakteristik produk, pasar yang dimasuki, dan teknologi yang digunakan. Sama halnya dengan misi, tujuan suatu perusahaan juga sangat penting untuk diperhatikan. Tujuan (objektive) adalah landasan utama untuk menggariskan kebijakan yang ditempuh dan arah tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan, atau dengan kata lain tujuan adalah sesuatu yang harus dicapai. Dengan demikian, setiap perusahaan perlu merumuskan misi maupun tujuan secara jelas

3. Perumusan strategi

Agar dapat memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan, maka perumusan strategi harus sesuai dengan spesifikasi produk, pasar, dan pemasarannya, sumber daya organisasi (keuangan atau non ekonomi) dan teknologi. Formulasi strategi yang salah akan memberikan dampak yang kurang baik perusahaan sehingga pihak manajemen harus betul-betul memahami dan mencermati setiap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

4. Penerapan (implementasi) strategi

Implementasi strategi adalah sebuah tindakan pengelolaan bermacam-macam sumber daya organisasi dan manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya perusahaan (keuangan, manusia, peralatan, dan lain-lain) melalui strategi yang dipilih. Implementasi strategi yang telah diambil direalisasikan. Implementasi strategi yang berhasil sangat tergantung pada keahlian dan kemampuan serta keterampilan manajer.

5. Evaluasi dan pengendalian

Evaluasi merupakan suatu tahap dimana manajer mencoba menjamin bahwa strategi yang telah dipilih itu terlaksana dengan tepat dan mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, evaluasi strategi adalah proses dimana manajer membandingkan antara hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan.

Secara umum evaluasi mencakup 4 hal utama:

1. Menetapkan sasaran prestasi kerja, standar, batas toleransi untuk tujuan, strategi, dan rencana pelaksanaan

2. Mengukur posisi yang sesungguhnya sehubungan dengan sasaran pada suatu waktu tertentu. 

3. Menganalisa penyimpangan dari batas toleransi yang dapat diterima

4. Melaksanakan modifikasi jika dirasa perlu atau layak

Pengendalian strategi merupakan pengendalian yang mengikuti strategi yang sedang diimplementasikan, mendeteksi masalah atau perubahan yang terjadi pada landasan pemikirannya, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Terdapat 4 jenis utama dalam pengendalian strategi

a. Pengendalian asumsi

b. Pengendalian implementasi

c. Pengawasan strategi

d. Pengendalian peringatan khusus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis lingkungan eksternal

Aliansi Strategis

Evaluasi Strategi